web widgets

Zat Makanan dan Fungsinya

Setiap hari kita harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Macam-macam zat makanan dan fungsinya yang dibutuhkan oleh tubuh diantaranya:


Macam-macam zat makanan dan fungsinya

  • Karbohidrat

Sumber karbohidrat antara lain beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Tubuh manusia menyimpan karbohidrat di organ hati dan otot. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan busung lapar (kwarsiorkor).
 

  • Protein

Protein antara lain didapat dari hewan: daging, susu, ikan, telur, dan keju. Sedangkan protein dari tumbuhan didapat dari biji-bijian. Fungsi utama protein adalah sebagai komponen struktural dan fungsional.

Fungsi struktural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh, pengganti sel-sel yang rusak. Sebagai komponen fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen enzim yang mengkatalisasi proses-proses biokimia sel.
 

  • Lemak

Sumber lemak hewani antara lain: lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur, minyak ikan, sedangkan sumber lemak nabati adalah: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat, dan lain-lain. Lemak berfungsi sebagai sumber dan cadangan energi. Lemak disimpan di jaringan bawah kulit.
 

  • Vitamin

Vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu suatu zat yang memacu bekerjanya suatu enzim. Terdapat dua kelompok vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan tidak larut dalam lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan.

Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda dengan vitamin yang tidak larut dalam lemak, bila masukan vitamin melebihi jumlah yang diperlukan oleh tubuh, kelebihannya akan dibuang ke luar tubuh.

Kekurangan vitamin akan menyebabkan defisiensi (avitaminosis), contoh:
  1. kekurangan vitamin A, menderita rabun senja
  2. kekurangan vitamin B1, menderita beri-beri
  3. kekurangan vitamin B12, menderita anemia
  4. kekurangan vitamin C, menderita skorbut
  5. kekurangan vitamin D, menderita rachitis
  6. kekurangan vitamin K, darah sukar membeku
  7. kekurangan vitamin E, menderita infertil (organ kelamin tidak subur).
  • Garam mineral
Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu di dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit kekurangan mineral antara lain:
  1. Kekurangan Ca (kalsium): darah sukar membeku, kejang otot, gangguan penulangan, dan tulang manusia menjadi rapuh.
  2. Kekurangan Fe (zat besi) : menderita anemia.
  3. Kekurangan I (iodium) : menderita gondok.
  • Air
Penyusun terbanyak tubuhmu adalah air. Air berperan dalam berbagai proses dalam tubuh, baik proses pencernaan maupun dalam reaksi-reaksi kimia. Air merupakan pelarut yang baik. Oksigen dan nutrien-nutrien dalam makanan tidak dapat memasuki sel-sel tanpa air. Air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh.
Pentingnya ASI sebagai Makanan Pertama Bayi
Air susu ibu (ASI) telah mengandung nutrisi lengkap yang sesuai dengan kebutuhan bayi ASI adalah sumber makanan dengan kandungan gizi optimal dan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI berfungsi pula membersihkan sistem pencernaan pertama kali pada bayi.
Bayi membutuhkan energi 98-108 Kkal/Kg Berat Badan / Hari, suatu jumlah yang setara dengan 2-4 kali kebutuhan orang dewasa. Oleh karena itu bayi memerlukan masukan energi untuk membantu pesatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kebutuhan energi terbesar adalah dari lemak, dan ASI telah menyediakannya.
Di samping sebagai sumber makanan, ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi pada awal masa kelahiran bayi. ASI mengandung bahan kekebalan yang didapatkan dari sang ibu. Selain itu, ASI dapat mempererat hubungan antara Ibu dan Anak. 
Pada 4 bulan pertama ASI cukup untuk menopang kebutuhan bayi, namun setelahnya disarankan untuk memberikan makanan tambahan pada bayi seperti sari buah, bubur, serta tim dari berbagai macam sayur dan lauk pauk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ALAT INDRA MANUSIA, BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSINYA

ALAT INDRA MANUSIA, BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSINYA

Pengertian Alat Indra
Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Baiklah dengan segala kekurangan dan segenap kemampuan asa generasiku.blogspot.com. mencoba menguraikan fungsi dari bagian-bagian panca indra tersebut.

1. Indra Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.


Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak

2. Indra Pendengar (Telinga)
Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

3. Indra Pembau (Hidung)

Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

4. Indra Pengecap (Lidah)

Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.

5. Indra Peraba (Kulit)

Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SISTEM HORMON

Sistem hormon adalah sistem yang tersusun dari penghasil hormon (kelenjar/glandula) dan hormon itu sendiri. Hormon itu bentuknya cair yang dihasilkan oleh kelenjar. Hormon merupakan senyawa kimia yang targetnya bisa berupa kelenjar lain atau suatu jaringan tertentu.
kelenjar secara umum ada 2 macam, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. kelenjar eksokrin didefinisikan sebagai kelenjar yang menghasilkan hormon yang dikeluarkan tidak di darah, tetapi di permukaan suatu organ atau jaringan epitel. Sedangkan kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hormon ke darah. contoh dari kelenjar eksokrin adalah kelenjar di sekitar saluran pencernaan, kelenjar air mata, kelenjar minyak di kulit. sedangkan kelenjar endokrin beberapa contohnya adalah kelenjar pankreas, tiroid, paratiroid, adrenal.
Semuanya di atur oleh kelenjar utama yang disebut hipofisis atau pituitari. Kelenjar ini terbagi dalam dua yaitu bagian posterior dan anterior pada beberapa sumber ada yang menyebutkan ada bagian tengah yang disebu MSH yang menhasilkan MSH untuk merangsang pembentukan pigmen kulit.
Kelenjar pituitari cara kerjanya adalah mempengaruhi kelenjar lain seperti kelenjar tiroid, adrenal, dan kelamin. Untuk :

1. Adrenal maka dia akan mengeluarkan hormon ACTH (AdrenoChorTicotropik Hormone) yang merangsang korteks adren  (perhatikan kata ‘kor’ saya cetak tebal yang mengacu pada kata wilayah korteks dari adrenal

2. Tiroid maka dia akan mengeluarkan TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
3. Kelenjar kelamin akan mengeluarkan FSH dan LH.

Namun bisa juga pituitari targenya tidak berupa kelenjar tetapi sebuah organ non sekretoris seperti tubulus ginjal, dalam hal ini maka pituitari akan menghasilkan hormon ADH – Anti Diuretika hormon (diureitka–>mengacu pada kata ureum –>urin). dengan bahasa yang mudah adalah anti urin/kencing, Saya beri istilah demikian karena mekanisme hormon ini adalah mnegurangi kadar air pada urin sehingga jumlah urin yang ditampung dalam kandung kemih jadi lebih sedikit.
Mekanisme detail kerja ADH adalah meningkatkan permeablitas membran pada tubulus ginjal, artinya air yang diserap pada proses reabsoprsi jadi lebih banyak. Jika kekurangan hormon ini maka urin yang dibentuk akan banyak akibatnya jika ini seorang siswa yang sedang belajar di kelas maka dia akan sering minta izin kepada gurunya untuk meninggalkan kelas dan segera menuju ke kamar kecil.
Kemudian bagaimanan dengan pankreas dan adrenalin. Keduanya berkaitan dengan sistem limbik tentunya yaitu sistem yang berkaitan dengan memori dan nafsu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sistem saraf Pada manusia

     Tubuh kita memiliki jaringan komunikasi yang menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Sistem komunikasi kita memiliki pusat pengendali, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Otak berfungsi seperti sentral otomatis pada sistem telekomunikasi telepon. Sedangkan urat saraf atau tali saraf berfungsi seperti kabel telepon. Urat saraf merupakan gabungan dari sel-sel saraf. Pesan komunikasi yang diterima reseptor (penerima rangsang) diubah dan dikirim dalam bentuk impuls saraf.

          Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sestem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Alat tubuh yang berfungsi sebagai reseptor rangsangan  adalah indera. Indera adalah bagian tubuh yang memiliki ujung saraf sensorik yang peka terhadap rangsangan tertentu. Saraf sensorik akan meneruskan rangsang dari indera kesaraf pusat. Dari saraf pusat, reaksi atau tanggapan akan disampaikan keefektor melalui saraf motorik. Efektor adalah organ atau jaringan yang bereaksi terhadap rangsangan, misalnya otot dan kelenjar. Reaksi atau tanggapan oleh efektor dapat berupa gerakan, ucapan, dan sekresi kelenjar.
          Rangsangan adalah perubahan lingkungan yang dapat diterima oleh reseptor. Rangsang dibedakan menjadi 2, yaitu rangsangan dari luar tubuh dan rangsangan dari dalam tubuh. Rangsangan dari luar tubuh misalnya suara, cahaya, bau, panas, dll. Sedangkan rangsang dari dalam tubuh misalnya lapar, haus, rasa nyeri, dll. Menurut jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi rangsang mekanis, kimiawi dan fisis. Rangsangan mekanis misalnya sentuhan dan tekanan. Rangsangan kimiawi misalnya rasa manis, asam, pahit dan bau. Sedangkan rangsang fisis berupa suhu, listrik, gravitasi, dll.

Urutan jalannya rangsangan:

Rangsang – Reseptor – Saraf Sensorik – Saraf Pusat – Saraf Motorik – Efektor – gerak/ ucapan/ kelenjar/ kesan
A.   SEL SARAF (Neuron)
Sel saraf adalah sel yang peka terhadap rangsang dan mampu menghantarkan rangsang. Bentuk dan ukuran sel saraf bernacam-macam tergantung pada letak dan fungsinya didalam tubuh. Sel saraf memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a.    Badan sel, merupakan pengendali kerja sel saraf, mempunyai ijjnti sel dan sitoplasma yang banyak mengandung mitokondria.
b.    Dendrit,merupakan tonjolan protoplasma pada badan sel dan bercabang-cabang, berfungsi untuk menerima dan menghantarkan impuls saraf dari luar ke sel saraf.
c.    Neurit, disebt juga akson.  Merupakan juluran yang panjang dari badan sel dan berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke sel saraf yang lain.
          Neurit disebut juga serabut saraf. Neurit dibungkus oleh selubung mielin. Selubung mielintersusun dari lemak dan dekat permukaan luarnya terdapat sel-sel schwann. Selubung mielin tidak membungkus sepanjang neurit. Ada bagian-bagian tertentu yang tidak terselubungi dan terjadi suatu penyempitan yang disenut Nodus Ranvier. Selubung mielin juga tidak menyelubungi ujung neurit. Ujung neurit sel saraf lain akan bersambung dengan ujung dendrit. Persambungan tersebut disebut sinapsis.
          Kumpulan neurit atau serabut saraf membentuk tali saraf. Kumpulan tali saraf membentuk urat saraf atau saraf.

B.    MACAM-MACAM SEL SARAF
Berdasarkan fungsinya, terdapat 3 macam sel saraf, yaitu :
1.     Sel saraf sensorik
Merupakan sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera ke otak atau ke sumsum tulang balakang. Oleh karena itu, sel saraf sensorik disebut sel saraf indera. Pada sel saraf sensorik, dendrit berhubungan dengan indera untuk menerima rangsang, sedangkan neurit berhubungan dengan sel saraf lain.
2.    Sel saraf motorik
Merupakan selsaraf yang berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor, yaitu otot atau kelenjar tubuh. Sal saraf ini disebut juga sebagai sel saraf penggerak.pada sel saraf motorik, dendrit berhubungan dengan neurit lain, sedangkan neurit berhubungan dengan efektor.
3.    Sel saraf konektor
Merupakan sel saraf yang berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. Sel saraf ini disebut juga sebagai sel saraf perantara atau penghubung. Ujung dendrit sel saraf yang satu berhubungan dengan ujung neurit sel saraf yang lain, demikian seterusnya membentuk serabut saraf.

          Ujung neurit akan menyampaikan rangsang menuju dendrit sel saraf lain membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Antara tombol sinapsis dengan dendrit dipisahkan oleh celah sempit yang dinamakan celah sinapsis. Pada sitoplasma tombol sinapsis terdapat zat pengantar (neurotransmitter). Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang berfungsi menghantarkan impuls ke neuron atau sel saraf berikutnya. Pada tempat tertentu, badan sel saraf terkumpul membentuk simpul saraf yang disebut ganglion. Disebut simpul saraf karena bentuk saraf ini menyerupai simpul dari tali.

C.    SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang belakang dilindungi oleg ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh selaput meningia. Meningia terdiri dari 3 lapisan, yaitu piameter, arakhnoid, dan durameter.
1.     Piameter
Piameter merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan piameter banyak mengandung pembuluh darah. Piameter berperan memberi oksigen dab zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
2.    Arakhnoid
Arakhnoid berupa selaput jaringan yang lembut. Arakhnoid terletak diantara piameter dan durameter.
3.    Durameter
Durameter merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta menyatu dengan tengkorak.
          Rongga antara lapisan arakhnoid dan piameter terisi cairab serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai bantalan bagi otak untuk melindungi otak terhadap benturan pada tengkorak
1.     OTAK


Otak merupakan pusat saraf utama dan terletak didalam rongga tengkorak. Volume otak orang dewasa sekitar 1500 cm3. Pada waktu embrio, otak manusia dapat debedakan menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Seiring dengan pertumbuhannya, otak manusia pun berkembang. Otak depan berkembang dan membentuk otak besar (sereburm). Otak tengah berukuran kecil dan merupakan penghubung antara otak depan dengan otak belakang. Otak belakang terdiri dari otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan. Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar, otak kecil dan sumsum lanjutan.
a.    Otak besar
Otak besar atau serebrum merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Belahan kiri mengatur dan melayani tu buh bagian kanan. Sebaliknya, belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian kiri. Jika otak besar belahan kiri terganggu maka tubuh bagian kanan akan lumpuh. Otak besar tersusun atas 2 lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam.
a)    Lapisan luar merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu. Lapisan ini berisi badan sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukaannya menjadi lebih luas.pada lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf.
b)   Lapisan dalam merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit.

                    Fungsi otak besar :
Otak besar merupakan pusat saraf utama yang mengendalikan kegiatan tubuh. Otak besar berfungsi untuk :
©        Berfikir, pusat kesadaran dan kemauan kita
©        Pusat ingatan
©        Pengendalian kesadaran kita, misalnya untuk bergerak, mendengar, dan bereaksi
b.    Otak kecil
Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kanan dan kiri dihubungkan oleh jembatan varol yang terletak dibagian depan otak kecil.
Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Benturan pada otak kecil dapat mengganggu keseimbangan seseorang. Jika otak kecil terpukul, keseimbangan seseorang akan tergganggu.
c.    Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otrak kecil dengan sumsum tulang belakang. Oleh karena itu sumsum lanjutan disebut juga sumsum penghubung. Sumsum lanjutan terletak dibawah otak besar, didepan otak kecil. Bagian luar sumsum lanjutan berwarna putih yang berisi densrit dan neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan mengandung sel saraf. Fungsi sumsum lanjutan adalah mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari.

2.    SUMSUM TULANG BELAKANG (SUMSUM SPINAL)


Sumsum tulang belakang terletak didalam rongga ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua. Susunan sumsum tulang belakang sama seperti susuna tulang lanjutan, yakni yersusun atas 2 lapisan. Lapisan luar berwarna putih berisi dendrit dan neurit, sedangkan lapisan dalam berwarna abu-abu dan mengandung banyak sel saraf.
Dibagian dalam sumsum tulang belakang terdapat bagian yang berbentuk seperti sayap kupu-kupu mengarah kedepan dan kebelakang. Bagian sayap depan disebut akar ventral, sayap belakang disebut akar dorsal. Akar ventral banyak mengandung sel saraf motorik. Sedangkan akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensorik. Sel saraf motorik dan sel saraf sensorik dihubungkan oleh sel saraf konektor.
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai :
a.    Pusat gerak reflek
b.    Penghantar impuls sensorik dan indera ke otak
c.    Penghantar impuls motorik dan otak ke otot tubuh

D.   SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh.sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan ganglion. Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensorik dan motorik. Alur saraf motorik dibagi menjadi sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (autonom). Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
1)    Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar menghantarkan impuls berdasarkan perintah kesadaran dan kemauan kita. Sistem saraf sadar terdiri atas :
a.    Sistem saraf kepala (kranial), terdiri atas 12 pasang saraf otak yang keluar dari otak dan menuju ke alat tubuh atau otot tertentu. Misalnya menuju ke indera pendengar, penglihatan, pembau, pengecap dan kulit.
b.    Sistem saraf tulang belakang (spinal), terdiri atas 31 pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang belakang. Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan saraf sensorik dan saraf motorik dan menjadi satu berkas saraf. Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang belakang dengan alat tubuh, misalnya tangan dan kaki.

2)   Sistem saraf tak sadar (autonom)
Sistem saraf tak sadar bekerja secara otomatis dan tidak dibawah kehendak saraf pusat. Saraf tak sadar terletak isumsum tulang belakang. Sistem saraf autonom terdiri atas sistem saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.
a.    Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik terdiri dari 25 pasang simpul saraf (ganglion). Ganglion terletak disepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang ekor. Ganglion-ganglion itu bersambungan membentuk 2 deretan, yaitu deretan kiri dan deretan kanan. Pada sistem saraf simpatetik ini, tiap tiap ganglion memepunyai urat saraf yang keluar menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh darah dan alat pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatetik adalah :
©      Mempercepat denyut jantung
©      Memperkecil diameter
©      Memperbesar pupil mata
©      Menghambat kerja lambung
©      Memperbesar bronkus
©      Menghambat penkreas
b.    Sistem saraf parasimpatetik
Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar diseluruh tubuh. Urat sara parasimpatetik menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh sistem saraf simpatetik. Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi saraf simpatetik. Apabila saraf simpatetik berfungsi meningkatkan laju pernapasan, maka saraf parasimpatetik berfungsi memperhambat laju pernapasan.

E.    GERAK REFLEKS DAN GERAK SADAR
Kita sering melakukan gerak secara spontan dan tanpa kita sadari. Misalnya jika tiba-tiba menginjak paku, kama dengana cepat kita mengangkat kaki. Gerakan seperti ini dilakukan tanpa disadari dan kita baru menyadarinya setelah terjadi. Gerakan seperti ini dinamakan dengan gerak refleks.
Berlari, makan, menari merupakan gerak yang disengaja. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita dinamakan geraksadar atau gerak biasa. Gerakan itu terkadang berlangsung secara spontan. Mula-mula gerak sadar akhirnya menjadi gerak refleks. Didalam tubuh kita berlangsung proses penghematan (efisiensi). Otak tidak memerintah terus-menerus agar tidak terjadi kelelahan.
F.    MEKANISME JALANNYA IMPULS SARAF
Mekanisme jalannya rangsangan sampai terjadi tanggapan tidak sederhana. Rangsangan itu di ubah dalam bentuk aliran listrik yang disebut impuls saraf. Selanjutnya, impuls saraf di alirkan sepanjang urat saraf. Pada gerak biasa atau gerak sadar, prosesnya adalah sebagai berikut. Misalnya ada bangkai yang mengeluarkan bau busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung. Rangsangan bau ini di ubah dalam bentuk impuls saraf dan di alirkan melalui saraf sensorik dari reseptor menuju ke otak. Otak akan mengolah dan menentukan tanggapan. Misalnya otak akan memerintahkan tangan menutup hidung. Pesan dari otak dialirkan melalui urat saraf motorik menuju ke otot jari-jari tangan dan akhirnya jari-jari tangan menutup hidung.
Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan yang mendadak atau berbahaya. Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak. Impuls melewati saraf sensorik menuju ke neuron perantara. Dari neuron perantara, lalu kesaraf motorik dan akhirnya timbul gerakan tanggapan. Mekanisme jalannya impuls dapat ditulis pada skema berikut :

G.   FUNGSI SARAF
Fungsi saraf adalah sebagai berikut :
a)    Menerima rangsangan (oleh indera)
b)   Meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf  sensorik)
c)    Mengolah rangsangan untuk menentukan tanggapan  (oleh sistem saraf pusat)
d)     Meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motorik).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Sistem Ekskresi pada Manusia

Gambar 1.1
Ginjal
Coba kamu perhatikan gambar ginjal di atas . Ginjal merupakan salah satu contoh organ penyusun sistem ekskresi manusia. Selain ginjal, masih ada organ tubuh lainnya yang menyusun sistem ekskresi manusia. Organ apa sajakah itu? Apa fungsi dari organ-organ tersebut? Kelainan apa saja yang dapat terjadi pada organ-organ tersebut? Kamu akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah mempelajari bab ini.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organisme.
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan bentuk organ penyusun sistem eksresi pada manusia, menyebutkan fungsinya, mendeksripsikan contoh kelainan dan penyakit pada sistem eksresi serta upaya mengatasinya, dan menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem ekskresi.
Tahukah kamu bagaimana zat sisa ini dikeluarkan dari tubuhmu? Zat sisa ini dikeluarkan dari tubuh melalui alat ekskresi. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organisme. Untuk lebih mengetahui tentang alat ekskresi pada manusia, coba kamu cermati uraian berikut.

A. Alat Ekskresi pada Manusia

Alat ekskresi dalam sistem ekskresi manusia antara lain: hati, paru-paru, kulit, ginjal, dan usus besar. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua alat ekskresi.
Setelah mempelajari subbab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan bentuk organ penyusun sistem eksresi pada manusia dan fungsinya. Untuk itu, ayo cermati setiap uraiannya.

1. Hati

Hati atau hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.

Gambar 1.2 Hati dan empedu
Hati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
  1. Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine.
  2.  Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
  3. Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine. Setiap hari, hati menghasilkan empedu mencapai % liter.
  4. Tempat sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
  5.  Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
  6.  Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.

2. Paru-Paru


Paru-paru merupakan salah satu organ ekskresi dalam tubuh. Manusia memiliki sepasang paru-paru, yaitu paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru tersebut memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan yang berhubungan erat dengan sistem ekskresi. Dengan bernapas, kamu mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 dan H2O.
Sisa metabolisme di jaringan berupa karbon dioksida dan air diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus. Di alveolus banyak pembuluh kapiler yang memiliki selapis sel sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan baik.

3. Kulit

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi yang diperlukan tubuh untuk mengeluarkan air, garam, dan urea dari dalam tubuh berupa keringat. Ekskresi melalui kulit sangat berhubungan dengan suhu dan kegiatan yang kamu lakukan.

Gambar 1.4 Struktur kulit
Bagian yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit manusia terdiri atas dua bagian, yaitu epidermis dan dermis.

a.    Epidermis

Epidermis terdiri atas dua lapisan, yaitu stratum korneum (lapisan tanduk) dan lapisan malpighi. Stratum korneum merupakan lapisan kulit mati yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Sedangkan, lapisan malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan germinativum.
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada stratum korneum. Lapisan malpighi dapat memberi warna pada kulit karena mengandung pigmen melanin. Jika pigmen melanin terlalu banyak, warna kulit seseorang menjadi gelap.

b.    Dermis

Pada bagian dermis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menjadi aktif saat suhu panas. Hal ini menyebabkan keringat keluar ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan ini mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun. Sebaliknya, pada saat suhu lingkungan rendah (dingin), kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit.
Pada kondisi seperti ini, darah tidak membuang air dan sisa metabolisme yang menyebabkan penguapan sangat berkurang. Hal ini menyebabkan suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.
Di bawah dermis sebenarnya terdapat jaringan ikat bawah kulit yang memiliki batas yang tidak jelas. Di lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Lemak berfungsi untuk menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan luar.

4. Ginjal

Gambar 1.1Ginjal
Gambar 1.1
Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C yang terlalu banyak dalam tubuh, mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.

a. Struktur Ginjal

Ginjal manusia memiliki panjang sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah, berjumlah sepasang, dan terletak di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Tipe ginjal manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki glomerulus yang banyak. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
1)    Kulit ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal banyak terdapat badan malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi terdiri atas glomerulus.
2)    Sumsum ginjal (medula)
Sumsum ginjal berupa badan-badan yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine yang disebut tubulus kontortus.
3) Rongga ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui saluran uretra.

b. Pembentukan Urine di Ginjal

Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan sebagai berikut:
1)    Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi darah terjadi di glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga memudahkan proses penyaringan. Selain itu, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan.
Hasil proses infiltrasi ini berupa urine primer (filtrate glomerulus) yang komposisinya mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung protein. Di dalam urine primer dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, ion-ion, dan garam-garam lainnya.
2)    Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses reabsorpsi terjadi di dalam pembuluh (tubulus) proksimal. Proses ini terjadi setelah urine primer hasil proses infiltrasi mengalir dalam pembuluh (tubulus) proksimal.
Bahan-bahan yang diserap dalam proses reabsorpsi ini adalah bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Selain itu, air yang terdapat dalam urine primer juga mengalami reabsorpsi melalui proses osmosis, sedangkan reabsorpsi bahan-bahan lainnya berlangsung secara transpor aktif.
Proses penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal. Kemudian, bahan-bahan yang telah diserap kembali oleh tubulus proksimal dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang ada di sekeliling tubulus. Proses reabsorpsi ini juga terjadi di lengkung Henle, khususnya ion natrium.
Hasil proses reabsorpsi adalah urine sekunder yang memiliki komposisi zat-zat penyusun yang sangat berbeda dengan urine primer. Dalam urine sekunder tidak ditemukan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh dan kadar urine meningkat dibandingkan di dalam urine primer.
3) Augmentasi (Penambahan)
Urine sekunder selanjutnya masuk ke tubulus kontortus distal dan saluran pengumpul. Di dalam saluran ini terjadi proses penambahan zat-zat sisa yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Kemudian, urine yang sesungguhnya masuk ke kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Selanjutnya, urine tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Urine mengandung urea, asam urine, amonia, dan sisa-sisa pembongkaran protein. Selain itu, mengandung zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin C, obat-obatan, dan hormon serta garam-garam.

B. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi

Kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut.

1.    Albuminuria

Albuminuria adalah kelainan pada ginjal karena terdapat albumin dan protein di dalam urine. Hal ini merupakan suatu gejala kerusakan alat filtrasi pada ginjal. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyebab albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.

2.    Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa) dalam urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan karena proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa darah meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut. Akibatnya, glukosa diekskresikan bersama urine.
Diabetes melitus harus dikelola dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat, serta dapat mencegah terjadinya komplikasi. Upaya untuk mengendalikan diabetes melitus di antaranya adalah:
  1. Periksakan ke dokter sesuai jadwal/secara rutin.
  2.   Minum obat sesuai petunjuk dokter.
  3.  Mengatur diet.
  4. Olahraga secara teratur.
  5. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

3. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena kekurangan hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan serta pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer.
Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik, yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal, tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik). Penyebab lain terjadinya diabetes insipidus adalah:
  • Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.
  • Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).
  • Tumor.
  • Sarkoidosis atau tuberkulosis.
  • Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.
  •  Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.
  •  Histiositosis X (penyakit Hand-Schuller-Christian).
Diabetes insipidus dapat diobati dengan mengatasi penyebabnya. Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) dapat diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Tetapi harus hati-hati, karena jika terlalu banyak mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya. Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
Diabetes insipidus juga dapat dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat, dan berbagai diuretik (tiazid). Tetapi, obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.

4.    Nefritis

Nefritis adalah penyakit pada ginjal karena kerusakan pada glomerulus yang disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit ini dapat menyebabkan uremia (urea dan asam urin masuk kembali ke darah) sehingga kemampuan penyerapan air terganggu. Akibatnya terjadi penimbunan air pada kaki atau sering disebut oedema (kaki penderita membengkak).
Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa dibandingkan pada orang-orang setengah baya. Penderita biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual, dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.

5.    Batu Ginjal

Batu ginjal adalah penyakit yang terjadi karena adanya batu di dalam ginjal. Batu tersebut merupakan senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Terbentuknya batu bisa terjadi karena urine jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena urine kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu ginjal tersusun oleh kalsium. Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 cm atau lebih. Batu ini dapat mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu. Jika batu telah terbuang, tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 cm atau kurang seringkali dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.
Batu asam urat, kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat). Tetapi, batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar dapat menyebabkan penyumbatan sehingga perlu diangkat melalui pembedahan.

6.    Poliuria dan Oligouria

Poliuria adalah gangguan pada ginjal, dimana urine dikeluarkan sangat banyak dan encer. Sedangkan, oligouria adalah urine yang dihasilkan sangat sedikit.

7.    Anuria

Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urine. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi tidak dapat dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan.
Sebagai akibat terjadinya anuria, maka akan timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh. Misalnya, penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya keluar bersama urine. Keadaan inilah yang akan memberikan gambaran klinis daripada anuria.
Tindakan pencegahan anuria sangat penting untuk dilakukan. Misalnya, pada keadaan yang memungkinkan terjadinya anuria tinggi, pemberian cairan untuk tubuh harus selalu diusahakan sebelum anuria terjadi.

8.    Jerawat

Jerawat adalah suatu kondisi kulit dimana terjadi penyumbatan kelenjar minyak pada kulit disertai infeksi dan peradangan. Biasanya terjadi pada usia remaja karena peningkatan hormon. Jerawat dapat timbul di wajah, dada, ataupun punggung.
Banyak cara untuk mengatasi jerawat dan beragam obat ditawarkan untuk mengatasi gangguan kulit yang satu ini. Untuk mengatasi jerawat, kamu perlu tidur cukup, minimal 7 jam sehari, perbanyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain itu, kurangi atau kalau bisa hindari memakan makanan bertepung, mengandung gula, cokelat, dan kacang.

9.    Eksim

Eksim adalah kelainan pada kulit karena kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal, dan bersisik. Umumnya,
gejala eksim yang terlihat adalah pembengkakan dan rasa gatal pada kulit.
Penyebab eksim di antaranya adalah:
a)    Alergi pada sabun, krim lotion, salep, atau logam tertentu.
b)    Kelelahan.
c)    Stres.
Secara umum, eksim memang tidak berbahaya, dalam arti tidak menyebabkan kematian dan tidak menular. Namun, eksim dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Oleh karena itu, eksim perlu diobati dengan cara-cara sebagai berikut:
a)    Jangan berganti-ganti sabun mandi. Gunakan sabun mandi yang lembut, tidak terlalu berbusa, dan tidak menghilangkan minyak alami tubuh.
b)    Gunakan air bersih untuk mandi.
c)    Gosok tubuh dengan handuk yang lembut dan bersih segera setelah mandi hingga permukaan kulit benar-benar kering.
d)    Rajin mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dan keringkan.

10. Gangren

Gangren adalah kelainan pada kulit karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai darah yang buruk dapat disebabkan oleh penekanan pada pembuluh darah (misalnya, balutan yang terlalu ketat). Terkadang, gangren disebabkan oleh cedera langsung (gangren traumatik) atau infeksi.

C.Rangkuman

  •   Alat ekskresi dalam sistem ekskresi manusia, antara lain: hati, paru-paru, kulit, ginjal, dan usus besar.
  • Hati atau hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
  •  Dengan bernafas, kita telah melakukan ekskresi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O.
  • Kulit merupakan salah satu alat ekskresi yang diperlukan tubuh untuk mengeluarkan air, garam, dan urea dari dalam tubuh.
  • Ginjal berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti urea dan ammonia.
  • Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
  •  Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan.
  •   Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat rusaknya sistem ekskresi pada manusia adalah albuminuria, diabetes melitus, diabetes insipidus, nefritis, batu ginjal, poliuria dan oligouria, anuria, jerawat, eksim, dan gangren.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS